…….alfikratu sairul qalbi fii mayaadiinil aghyaari….
Artinya : Berfikir
itu adalah jalannya di dalam semua medan
makhluq Allah”
Salah satu tugas
dari akal manusia dalam beribadah kepada Allah adalah memikirkan benda-benda
alam, kejadian-kejadian alam dan semua gejala-gejala alam, sehingga dengan
memikirkan segala sesuatupun itu akan diperoleh jalan untuk berma’rifat kepada Allah.
Dalam al-qur’an
sendiri telah sering kita jumpai ayat-ayat yang menerangkan tentang hal ihkwal
alam beserta apapun yang ada dan terjadi di dalamnya, dengan tujuan agar
manusia mau memikirkannya. Karena dengan memikirkannya maka akan terlihatlah
kesempurnaan sifat-sifat-Nya, keagungan-Nya, kebesaran-Nya, keluhuran-Nya,
kesucian-Nya, kelengkapan ilmu-Nya, ke Esaan-Nya, dan sebagainya.
Diantara ayat-ayat
yang dimaksud di atas adalah sebagaimana yang terdapat dalam Surat An-Nahl ayat
56-64, yang artinya :
“katakanlah ;
segala puji bagi Allah dan kesejahteraan atas hamba-hamba-Nya yang dipilih-Nya.
Apakah Allah yang lebih baik, ataukah apa yang mereka persekutukan dengan Dia?.
Atau siapakah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air untukmu
dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpandangan indah,
yang kamu sekali-kali tidak mampu menumbuhkan pohon-pohonnya?. Apakah di
samping Allah ada tuhan? Bahkan (sebenarnya). Mereka adalah orang-orang yang
menyimpang (dari kebenaran). Atau sipakah yang telah menjadikan sungai-sungai
di celah-celahnya, dan dan yang menjadikan gunung-gunung untuk mengkokohkannya
dan menjadikan suatu pemisah antara dua laut. Apakah disamping Allah ada tuhan
(yang lain)? Bahkan (sebenarnya) kebanyakan dari mereka tidak mengetahui. Atau
siapakah yang memperkenankan (do’a) orang dalam kesulitan apabila dia berdo’a
kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia)
sebagai kholifah di bumi?. Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)/. Amat
sedikit kamu mengingat-Nya. Atau siapakah yang memimpin kamu dalam kegelapan di
daratan dan di lautan, dan siapa (pula) yang mendatangkan angina sebagai kabar
gembira sebelum (kedatangan) rahmat-Nya?. Apakah di samping Allah ada tuhan
(yang lain). Maha tinggi Allah terhadap apa yang mereka persekutukan (dengan-Nya).
Atau siapakah yang menciptakan (manusia dari permualaannya) kemudian
mengulanginya (lagi), dan siapa (pula) yang memberi (rizqi) kepadamu dari
langit dan bumi. Apakah ada tuhan (yang lain) di samping Allah?. Katakanlah :
Tunjukkanlah buku kebenaranmu, jika kamu memang orang-orang yang benar”.
Dari penjelasan
ayat-ayat diatas, kalau kita mau mengkaji dan memikirkannya lebih dalam lagi,
maka Insya allah mata hati kita akan dapat mengenal Allah dengan segala macam
sifat-sifat-Nya, sehingga tidak ada lagi keraguan sedikitpun di dalam hati
untuk senantiasa mempercayai atau mengimani-Nya.
Dan sehubungan
dengan hal ini seorang penyair pernah mengatakan: “hati nurani manusia itu,
ppasti tidak akan mampu memperoleh suatu apapun jikalau ia tetap menuntut
bukti.
Mengapa waktu siang
itu terang benderang”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar