Rahmat Mulyadi

Rahmat Mulyadi

Kamis, 18 April 2013

217. PERBEDAAN CARA BERFIKIR ANTARA ORANG SALIK DENGAN ORANG MAJDZUB



Alfikratu fikrataani fikratu tashdiiqin waimanin wafikratun syuhuudin fal ulaa liarbaabil ’itibaari wats-tsaniyatu liarbaabisy-syuhuudi wal istibshaari

Artinya : Fikiran itu ada (dua) macam, yaitu fikiran yang timbul dari keyakinan dan iman, dan fikiran yang timbul dari keyakinan. Maka yang pertama itu bagi orang-orang yang ahli ta’bir, sedang yang kedua itu bagi orang yang melihat dengan mata hatinya”.

Cara berfikir itu ada dua macam, yaitu :
1.       Golongan salik (orang yang sedang belajar)
      Cara berfikirnya golongan ini adalah dimulai dari bawah ke atas, maksudnya dalam mengenal Allah itu dimulai setelah mengambil I’tibar, bahwa adanya makhluq itu tentu ada Yang Menciptakan. Dan siapa lagi yang kuasa menciptakan makhluq-makhluq dengan segala macam keaneka ragamannya itu kalau bukan Allah.
2.       Cara berfikirnya golongan majdzub (orang yang ditarik langsung oleh Allah untuk mengenal-Nya).
Cara berfikir golongan ini adalah merupakan kebalikan dari cara berfikirnya golongan salik. Maksudnya mereka berfikir, bahwa tak mungkin ada Yang menciptakan (kholiq) tanpa ada yang diciptakan (makhluq). Atau dengan kata lain, adanya kholiq itu menyebabkan adanya (kholiq). Jadi pemikirannya itu langsung kepada sang kholiq tanpa melalui makhluq-makhluq, golongan ini mampu berpikir dengan cara yang demikian ini karena hatinya telah dibuka oleh Allah. Sehingga dapat langsung mengenal-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar