Alfikratu fikrataani fikratu tashdiiqin waimanin wafikratun
syuhuudin fal ulaa liarbaabil ’itibaari wats-tsaniyatu liarbaabisy-syuhuudi wal
istibshaari
Artinya : Fikiran
itu ada (dua) macam, yaitu fikiran yang timbul dari keyakinan dan iman, dan
fikiran yang timbul dari keyakinan. Maka yang pertama itu bagi orang-orang yang
ahli ta’bir, sedang yang kedua itu bagi orang yang melihat dengan mata
hatinya”.
Cara berfikir itu
ada dua macam, yaitu :
1.
Golongan salik
(orang yang sedang belajar)
Cara berfikirnya
golongan ini adalah dimulai dari bawah ke atas, maksudnya dalam mengenal Allah
itu dimulai setelah mengambil I’tibar, bahwa adanya makhluq itu tentu ada Yang
Menciptakan. Dan siapa lagi yang kuasa menciptakan makhluq-makhluq dengan
segala macam keaneka ragamannya itu kalau bukan Allah.
2.
Cara berfikirnya
golongan majdzub (orang yang ditarik langsung oleh Allah untuk mengenal-Nya).
Cara berfikir
golongan ini adalah merupakan kebalikan dari cara berfikirnya golongan salik.
Maksudnya mereka berfikir, bahwa tak mungkin ada Yang menciptakan (kholiq)
tanpa ada yang diciptakan (makhluq). Atau dengan kata lain, adanya kholiq itu
menyebabkan adanya (kholiq). Jadi pemikirannya itu langsung kepada sang kholiq
tanpa melalui makhluq-makhluq, golongan ini mampu berpikir dengan cara yang
demikian ini karena hatinya telah dibuka oleh Allah. Sehingga dapat langsung
mengenal-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar