Rahmat Mulyadi

Rahmat Mulyadi

Kamis, 18 April 2013

223. SEKILAS GAMBARAN MENGENAI SYURGA SEBAGAI MANA YANG DITERANGKAN DALAM AL-QUR’AN DAN AL-HADITS

       Famazalat mathiyyatu ‘azmihi layaqarru qararuha daa-iman tisyaaruha an anaakhat bikhadhratil qudsi wabisathil unsi mahallilmafaatihati walmuwajahatin walmujaalasati walmuhaadatsati walmusyahadati walmuthala’ati fasharatil khadhratu mu’asyasyu quluubihim ilaihaa ya’wuuna waifiha ya’kunuuna.

        Artinya :”Maka senantiasa semangat seperti kendaraan itu tidak berhenti bahkan tetap berjalan hingga menghadap ke hadirat Allah (yang Maha Suci) dan di antara ada hamparan ketentraman, yaitu : tempat keterbukaan berhadap-hadapan (bermuwajadah), duduk-duduk bersama, berdialog (muhadatsah), saling saksi menyaksikan (mushahadah), serata muthola’ah. Maha jadilah tempat menghadap dihadapan Allah itu sebagai sarang hati mereka. Ke sana mereka kembali dan di sana pula mereka bertempat tinggal”.

Seseorang yang berbekal sehat lagi zujud, tentu tidak lagi menghiraukan urusan-urusan duniawi lagi.karena mereka begitu menyaari, bahwa apapun yang berhubungan dengan keduniaan itu semuanya pasti lenyap tiada berbekas.
Karena itu, yang menjadi perhatian dan tumpuan harapannya adalah kehidupan akhirat (syurga) yang di sana semuanya bersifat mutlak, abadi dan kekal selama-lamanya.

Adapun mengenai keadaan syurga itu secara sekilas telah diterangkan dalam Al-Qur’an dan Hadits. Di antaranya adalahb dalam hal :
1. Letak Syurga
Sehubungan dengan letak syurga ini Allah telah menerangkannya dalam Al-Qur’an Surat An-Najm ayat 13-15, yang artinya :
“dan sesungguhnya Muhammad telah melihat jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain. (Yaitu) di Sidrotul Muntaha itu letaknya ada syurga tempat tinggal”.
Menurut keterangan dari Rasullah, bahwa Sidrotul Muntaha itu letaknya di langit (diluar angkasa). Jadi dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa syurga itu terletak di langit (di luar angkasa).
Menurut riwayat yang dibawakan oleh Muhammad bin Fudhoil dari dari Muhammad bin Abdullah dari ‘Athiyah dari Ibnu Abbas dikatakan :”syurga itu di atas dari langit ketujuh, dan akan ditempatkan Allah di mana saja Dia kehendaki di hari kiamat, sedang Neraka itu terletak di bumi lapis ketujuh”

2.       Luasnya Syurga
Firman Allah dalam Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 133, yang artinya:
“Bersegeralah kamu kepada ampunan Allah dan syurga yang luasnya seluruh langit dan bumi”.
Juga dalam Surat Al-Hadid ayat 21, yang artinya :
“Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan syurga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allahdan Rasul-Nya. Itulah karunia Allah yang diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar”.
Berdasarkan ayat di atas dapat diketahui, bahwa luas Syurga itu sama dengan luas langit dan bumi yang masing-masing (langit dan bumi itu) terdiri dari tujuh lapis.

3. Tingkat-tingkatan Syurga
Di dalam sebuah Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim diceritakan bahwa Rasulullah S.A.W. pernah bersabda, yang artinya :
“syurga itu terdiri dari (100) tingkat, jarak antara satu tingkat dengan tingkat berikutnya adalah seperti jarak antara bumi dengan langit”.

Dari Hadits di atas dapat diketahui, bahwa syurga itu terdiri dari (100) tingkat. Dan dalam hadits lain Rasulullah mengatakan, bahwa diantara (60) tingkat itu yang paling tinggi tingkatannya adalah syurga firdaus atau disebut (Arsy Tuhan). Karena itu siapapun yang ada didalamnya akan dapat melihat Allah dua kali dalam sehari, yaitu pada waktu pagi dan sore. Dan melihat wajah Allah ini adalah merupakan nikmat yang tertinggi di dalam syurga.

4. Pintu-pintu syurga
Dalam hal ini Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surat Az-Zumar ayat 73, yang artinya :
“Dari orang-orang yang bertaqwa terhadap Tuhannya dihalau ke dalam syurga dengan berbondong-bondong sehingga bila mereka sampai ke sana dan dibukakan pintu-pintunya dan berkata malaikat-malaikat penjaganya kepada mereka : Selamat untukmu, kamu telah suci, maka masuklah kamu ke dalam syurga serta kekal (di dalamnya)”.
Dan beberapa sabda Rasulullah yang berhubungan dengan hal ini di antaranya adalah, yang artinya :
-        “Di syurga itu ada (8) pintu, salah satunya bernama Ar-Royyan yang hanya boleh dimasuki oleh orang-orang yang melakukan ibadah dan puasa saja”.
-     “Bagi setiap mukmin di dalam syurga (disediakan baginya (4 pintu). Satu pintu untuk masuknya sendiri, satu untuk istrinya, satu untuk tamu-tamunya (malaikat atau teman-temannya), dan satu pintu menuju ke neraka yang dibukanya untuk melihat nasib orang-orang yang (berada) dalam neraka untuk menambah rasa nikmat Allah atas dirinya, dan satu pintu kea rah Darus salam (Arsy) dari mana dia masuk untuk melihat wajah Tuhannya kapan saja ia kehendaki”.
Kalau di syurga itu terdapat pintu-pintu, maka sudah barang tentu harus ada kunci-kuncinya. Menurut beberapa hadits , kunci Syurga itu tidak lain adalah kalimat “(Laa Ilaaha Illallaah)” atau “(Laa Haula Wala Quwwata Illaa Billah)” dan dalam Hadits yang lainnya disebutkan, bahwa kunci Syurga itu adalah pedang (maksudnya mati syahid terkena tusukan pedang).

5. Jalan menuju syurga
Dalam hal ini Ibnu Mas’ud pernah mengatakan :
“pada suatu hari Rasulullah S.A.W. membuat garis lurus di antara pasir lalu berkata-kata : Inilah jalan Allah jalan yang lurus. Kemudian beliau membuat garis-garis bersimpang siur ke kanan dan kekiri, ke utara dank e selatan, lalu berkata : Ini semua adalah jalan-jalan syetan, setiap garis atau jalan itu ada sytan yang menyuruh kepadanya”.
Berdasarkan keterangan dari Ibnu Mas’ud di atas para ulama lalu berpendapat, bahwa jalan menuju syurga itu hanya satu, yakni (sidrotul Mustaqim) yang di dalamnya terdapat ajara-ajaran (agama Islam) yang harus di taati dan dipatuhi oleh orang-orang yang ingin mendapatkan syurga. Sedangkan jalan yang selain itu adalah jalan-jalan syetan yang semuanya itu menuju ke neraka”.

6. Syurga dijual oleh Allah
Firman Allah dalam Al-Qur’an Surat At-Taubah ayat 111, yang artinya :
“Sesungguhnya Allah membeli diri dan harta orang-orang yang beriman, bahwa untuk mereka itu syurga. Mereka berperang di jalan Allah, lalu mereka membunuh, sebagai janji yang benar bagi Allah (yang termaktub) dalam (Taurot, Injil, dan Al-Qur’an). Siapakah yang lebih menepati janjinya dari pada Allah? Sebab itu bergembiralah kamu dengan penjualan yang kamu jual itu. Demikian itulah kemenangan yang besar”.
Dari ayat di atas diketahui, bahwa syurga yang dijual Allah itu hanya dapat dibeli oleh orang-orang yang beriman dengan alat pembayaran yang berupa diri, jiwa dan harta benda yang dikorbankan demi tegaknya (agama Allah). Selain itu dalam sebuah Hadits Rasulullah mengatakan, bahwa syurga itu telah dijual Allah dengan (Tauhid). Jadi siapa yang bertauhid akan mendapatkan syurga (masuk syurga). Sedang yang tidak bertauhid tidak mungkin akan mendapatkan syuirga.

7.  Kamar-kamar yang ada dalam syurga
Menurut riwayat dari Jabir bin Abdullah dikatakan :
“Telah berkata Rasulullah S.A.W. Maukah engkau kalau aku terangkan kepadamu tentang kamar-kamar syurga?. Kami (serentak) menjawab : Terangkanlah ya Rasulullah!. Kemudian berkata Rasulullah S.A.W. Sesungguhnya dalam syurga itu terdapat kamar-kamar yang terbuat dari permata-permata yang kelihatan dhohirnya dari batinnya dan batinnya  dari dhohirnya. Di dalamnya penuh dengan kenikmatan dan kelezatan yang tak pernah dilihat mata dan di dengar telinga. Mendengar itu kami bertanya : Buat siapakah kamar-kamar itu ya Rasulullah?. Menjawab Rasulullah : Bagi orang yang menyebarkan salam, menyumbangkan makanan, terus menerus berpuasa dan bangun tengah malam mengerjakan shalat sedangkan manusia tidur. Kami bertanya : siapakah yang sanggup mengerjakan yang demikian itu? Menjawab Rasulullah :Ummatku sanggup mengerjakan yang demikian itu. Perhatikanlah, siapa yang bertemu dengan temannya dia ucapkan salam, maka berarti ia telah menyebarkan salam. Siapa yang memberi makan anak istrinya hingga kenyang, maka berarti ia telah menyumbangkan makanan. Siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dan tiga hari setiap bulan,maka berarti terus menerus berpuasa.dan siapa yang mengerjakan shalat Insya’ sebagai shalat terakhir dengan berjama’ah, maka berarti ia telah mengerjakan shalat malam, sedangkan manusia tidur. Manusia yang tidur di sini maksudnya adalah orang-orang (Yahudi, Nasrani, dan Majusi)”.
Sedangkan menurut Ibnu Abbas r.a. :Bahwa setiap orang yang masuk syurga itu mengetahui akan tempat-tempatnya sendiri tanpa ada yang menunjukkannya, seakan-akan tempat-tempat (rumah dan kamar) itu sudah mereka kenali sejak lama.

8. Keharuman baunya syurga
Menurut Hadits Riwayat At-Thobroni disebutkan, bahwa Rasulullah S.A.W. bersabda, yang artinya :
“ barangsiapa yang membunuh salah seorang Zimmi (tidak beragama Islam tetapi tunduk pada peraturan-peraturan orang Islam) tidak akan dapat membaui (mencium) baunya syurga. Padahal baunya syurga itu sangat harum yang dapat dibaui dari jarak perjalanan (100) tahun”.
Sedangkan menurut Hadits-hadits lain yang diriwayatkan oleh Bukhary, Tirmidzi dan lain-lain diterangkan, bahwa baunya syurga itu sudah tercium dari jarak (40) tahun, (500) tahun dan (1000) tahun perjalanan.

9.       Semakin lama semakin Indah
Dalam sebuah riwayat ikatakan, bahwassetia Allah melihat syurga Allah lalu berfirman  Naguslah (baiklah bagi enghuni enghunimu. Dengan firman itu maka syurga semakin lama semakin bertambah bagus dan indah.
Hal di atas adalah berlainan sekali engan keadaan dunia, yang semakin lama akan brtambah jelek, rsak an akhrnya msnah.

1O.Keadaan umum di syurga
 Selain yang sudah diterangkan Allah dalam Al-Qur’an dan Rasulullah dalam Hadits-haditsnya, kiranya masih banyak hal-hal, perkara-perkara kenikmatan-kenikmatan, kesenangan-kesenangan, dan keadaan-keadaan lain yang belum diterangkan dan hanya diketahui setelah berada di syurga nanti.begitu banyaknya hal-hal yang berhubungan dengan keadaan syurga itu hingga apabila dituliskan semuanya, tentulah akan habis seluruh air samudra dipakai sebagai tinta untuk menuliskannya. Dalam sebuah Hadits riwayat Bukhary dan Muslim yang bersumber dari Abu Huroiroh r.a. dijelaskan, bahwa Rasulullah S.A.W. pernah bersabda, yang artinya :
“Telah berfirman Allah ‘Azza Wa Jalla : Aku sediakan bagi hamba-hamba-Ku yang sholeh apa-apa yang tek pernah dilihat mata, tidak pernah didengar oleh telinga dan tidak pernah terbayang dalam bayangan manusia”.
Dalam Hadits lain juga diterangkan, bahwa seandainya seorang penghuni syurga turun ke dunia ini dengan memakai gelang, maka sinar dari gelangnya itu akan mengalahkan sinar (mata hari), sebagaimana sinar mata hari mengalahkan sinar (bulan dan bintang). Juga seandainya wanita syurga turun ke dunia dengan memakai wangi-wangian, maka akan penuhlah seluruh permukaan bumi dengan bau wanginya itu.

11. Kesengan-kesenangan di syurga
Sebagaimana yang diterangkan dalam bab-bab yang terdahulu, bahwa kesengan-kesenagan yang ada di syurga itu bersifat mutlak, abadi, dan apabila dibandingkan dengan kesenangan-kesenagan di dunia, maka perbandingannya adalah laksana air samudra disbandingkan hanya setetes air. Adapun kesenangan-kesenangan yang ada di syurga itu di antaranya adalah mengenai :
a.       Makanan dan minuman di syurga
Menurut keterangan yang ada dalam Al-Qur’an maupun Hadits bahwa para penghuni syurga itu bebes makan dan minum apa saja yang mereka kehendaki, dan apapun yang mereka inginkan pasti akan segera tersaji dihadapannya. Dalam hal ini Rasulullah S.A.W. bersabda sebagaimana yang tersebut dalam Hadits Riwayat Muslim, yang artinya:
“Ahli syurga makan dan minum, tetapi tidak buang air besar dan tidak (pula) buang air kecil, tidak keluar ingus, semua yang mereka makan dan minum menjadi angina yang keluar dengan bau yang wangi”.
Di riwayatkan pula oleh An-Nasa’I, bahwa telah datang seorang laki-laki ahli kitab kepada Rasulullah S.A.W. lalu berkata : Ya Abul Qosim (Muhammad), engkau menerangkan bahwa penghuni syurga itu diberi kekuatan seperti kekuatan (100) kali dalam makan, minum,persetubuhan dan dalam syahwat. Apa yang ia makan dan minum menjadi hajat tetapi bukan kotoran, yaitu, hajat yang merupakan (peluh) yang keluar melelui kulit-kulit mereka, sehingga menjadi kosonglah perut mereka, sedang peluh yang keluar itu berbau wangi.

b.      Kebun-kebun dan tanaman-tanaman syurga
Dalam hal ini Allah berfirman dalam Al-qur’an Surat Al-Baqarah ayat 25, yang artinya :
“Dan berilah kabar gembira pada orang-orang beriman. Dan beramal sholeh, bahwa sesungguhnya untuk mereka itu syurga yang mengalir air sungai di bawahnya. Tiap-tiap mereka mendapatkan (rezeki) dari pada buah-buahannya, mereka berkata : ini seperti rezeki yang serupa-serupa dan untuk mereka dalam syurga istri-istri yang suci, sedang mereka kekal di dalamnya”.
 Menurut beberapa keterangan yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Hadits, bahwa syurga itu dihiasi debun-kebun dan tanaman-tanaman yang sangat indah. Disebutkan dalam Al-Qur’an, di antara pohon-pohon atau buah-buahan yang ada di syurga itu adalah (pohon bidara) yang tidak berdri, pohon pisang yang buahnya bersusun-susun, pohon kurma, delima, dan buah apa saja yang di inginkan oleh penghuninya. Dan di antara pohon-pohon dan buah-buahan itu terdapat sungai-sungai yang mengalirkan airnya yang jernih sehingga menambah keindahannya.

Diceritakan pula, para penghuni syurga itu sama sekali tidak akan mengalami kesulitan dalam memetik buah-buahan yang di inginkannya, cukup dengan melambaikan tangannya saja, maka ranting pohon yang penuh dengan buah-buahan itu akan merendah dengan sendirinya dihadapan orang yang menginginkannya, sehingga mereka tinggal memetiknya saja.
Dalam sebuah riwayat yang bersumber dari Abu Said Al-Hudzry dikatakan :
“ Telah datang seorang laki-lakikepada Rasulullah S.A.W. lalu bertanya :”Thuba bagi orang yang melihat engkau dan beriman dengan engkau. Berkata Rasulullah : Thuba (beruntunglah) bagi orang yang melihat apa saja dan beriman dengan saya, kemudian beruntung, dan kemudian beruntung lagi bagi siapa yang beriman dengan saya tetapi tidak melihat akan saya. Lalu laki-laki lain bertanya : Apakah Thuba itu ya Rasulullah? Berkata Rasulullah : yaitu satu macam pohon di dalam syurga yang luasnya perjalanan (100) tahun, pakaian yang dipakai orang-orang didalam syurga dibikin dari pohon itu”.
Juga dalam riwayat yangbersumber dari Jabir diokatakan :
“Pada suatu hari kami bersama-sama dengan Rasulullah .SA.W. mengerjakan shalat dzuhur. Tiba-tiba Rasulullah.S.A.W maju kedepan sehingga kami semua maju pula. Kemudian Rasulullah mencoba menggapai sesuatu denagn tangan beliau, kemudian mundur kebelakang. Sesudah selesai mengerjakan shalar berkata Ubay bin Ka’ab : Ya Rasulullah, kami melihat engkau melakukan sesuatu dalam shalat hari ini, apakah yang engkau lakukan itu?. Berkata Rasulullah : Dipertontonklan kepadaku syurga dan segala isinya yang merupakan kembang-kembang dan keindahan-keindahannya. Aku lalu mencoba memetik buah anggur untuk saya perlihatkan kepada kamu, tetapi tanganku tak dapat mencapainya. Sekiranya dapat aku memetiknya, lalu dimakan oleh seluruh penduduk bumi dan langit, maka buah itu tidak akan berkurang”.

c.       sungai-sungai yang ada di syurga
di antara ayat-ayat yang menerangkan tentang hal ini antara lain terdapat dalam Al-Qur’an Surat Muhammad ayat 15, yang artinya :
“perempuan syurga yang dijajnjikan bagi orang-orang yang bertaqwa, di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tak berubah, dan sungai-sungai dari susu yang tak tak berubah rasanya, dan sungai-sungai dari madu yang disaring, dan bagi mereka didalamnya ada bermacam-macam buah-buahan dan ampunan dari Tuhan mereka . apakah itu sama dengan orang yang masuk neraka yang diberi minum air panas yang mendidih, sehingga putus-putus usus dan isi perut mereka yang meminumnya?”.
Diterangkan oleh Anas bin Malik, bahwa Rasulullah S.A.W. melekukan Isra’ Mi’roj, beliau berkata : Ketika aku berjalan di dalam syurga, tiba-tiba aku sampai pada satu sungai yang dilingkari oleh bukit-bukit yang terdiri dari permata. Aku bertanya kepada (Jibril): apakah ini Ya Jibri. Jibril menjawab : itu adalah Al-Kautsar yang disediakan Allah untukmu. Tiba-tiba Jibril memasukkan tangannya ke dalam sungai itu, rupanya tanahnya dari wewangian yang paling wangi.
Diriwayatkan pula oleh At-Turmudzi yang bersumber dari Hakim bin Mu’awiyah dari bapaknya : berkata Rasulullah S.A.W. bahwasanya di dalam syurga itu terdapat laut dari air, laut dari madu, laut dari susu dalam syurga itu arak (yang tidak memabukkan), dan dari keempat itulah mengalir sungai-sungai.
Berdasarkan Hadits-hadits di atas dapat diketahui, bahwa sungai-sungai yang mengalir di syurga itu bermacam-macam airnya, yakni kesemuanya itu bukan main segar dan lezatnya dan bebas pula untuk di nikmati oleh para penghuni-penghuninya.

d.      Bercocok tanam di syurga
Adalah nerupakan kesenangan yang tiada taranya bila seorang petani melihat tanamannya tumbuh subur dan kemudian berbuah lebat. Begitu juga di syurga nanti kehidupan bercocok tanam ini menjadi bagian yang sangat menyenangkan bagi para penduduk syurga. Dan tentu saja segala macam tumbuh-tumbuhan yang di tanam saja akan dapat tumbuh dengan baik, daun-daunnya subur menghijau, dan buahnya lebat menyenangkan hati.

e.       Pakaian, perhiasan, tempat tidur dan tempat duduk di syurga. Dalam hal ini Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Kahfi ayat 31, yang artinya :
“Mereka itulah (orang-orang) bagi mereka syurga ‘Aden, mengalir sungai-sungai di bawahnya, dalam syurga itu mereka dihiasi dengan (gelang emas) dan mereka memakai pakaian (hijau) dari (sutra) yang halus dan (sutra) tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah, itulah pahala yang sebaik-baiknya dan tempat istirahat yang indah”.
       Juga dalam Surat Ar-Rahman ayat 54, yang artinya :
“Mereka duduk di atas kasur-kasur yang isinya dari sutra, (dalam ketika sedang duduk-duduk itu) mereka dapat memetik buah-buahan syurga karena dekatnya”.
Diceritakan pula, jika ketika di dunia orang laki-laki dilarang memakai sutra dan perhiasan yang terbuat dari emas, maka di syurga nanti mereka bebas untuk memakainya. Bahkan dikatakan oleh Rasulullah, bahwa perhiasan yang dipakai oleh laki-laki itu lebih indah dan lebih bagus dari yang dipakai oleh orang perempuan.

f.        khadam (pelayan-pelayan) di syurga
menurut berbagai keterangan, bahwa untuk memenuhi atau menyediakan kebutuhan-kebutuhannya, bagi para penghuni syurga itu disediakan pelayan-pelayan yang amat setia dan menyenangkan. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an Surat Ad-Dahr ayat 19, yang artinya :
“Dan mereka dikelilingi oleh para pelayan-pelayan muda yang tetap muda. Apabila kamu melihat mereka, kamu akan mengira mereka mutiara yang bertaburan”.
Adapun yang menjadi pelayan-pelayan itu, menurut sebagian ulama ada yang mengatakan mereka adalah anak-anak kaum muslimin yang meninggal ketika masih kecil, belum pernah melakukan kebaikan atau kejahatan. Tetapi ada pula yang mengatakan, bahwa mereka adalah anak-anak kecil, baik anaknya orang Islam maupun anaknya orang kafir yang meninggal ketika masih kecil.
Sehingga belum pernah melakukan dosa sama sekali. Mereka semuanya di masukkan oleh Allah ke dalam syurga dan dijadikan pelayan-pelayan. Selain dua pendapat tadi, ada lagi yang mengatakan, bahwa yang menjadi pelayan-pelayan itu adalah anak-anak yang khusus diciptakan Allah untuk menjadi pelayan-pelayan di syurga. Jadi mereka sama sekali bukan anak manusia yang pernah dilahirkan ke dunia. (Wallahu ‘alamu Bish-Showaab).
Namun yang perlu diketahui, para pelayan yang ada disyurga itu tidaklah sama dengan pelayan-pelayan yang ada di dunia. Pelayan-pelayan yang ada disyurga, walaupun mereka itu sebagai pelayan tetapi kedudukannya sama dengan para penghuni syurga yang lain. Mereka semua sama bergembira dan tidak sekalipun mengeluh dalam melaksanakan kewajiban-kewajibannya.

g.   lagu-lagu dan musik-musik yang mengalun di syurga
tidak ada suara manusia di dunia ini yang dapat melebihi kemerduan suara (Nabi Daud). Begitu merdunya suara beliau, sehingga apabila beliau membaca (kitab suci Mazmur atau berdzikir memuji-muji Allah, maka gunung-gunung, burung-burung, dan pepohonan akan tertegun dan kemudian turut mengikuti suara beliau itu).
Hal ini sebagaimana yang tersebut dalam Al-Qur’an Surat As-Saba’ ayat 10, yang artinya :
“Dan sesungguhnya telah kami berikan kepada Nabi Daud karunia dari kami. (Kami berfirman) :” Hai gunung-gunung dan burung-burung bertasbihlah berulang-ulang bersama (Daud)”. Dan kami telah melunakan besi untuknya”.
Begitu juga bila Nabi Daud memperdengarkan suaranya di syurga nanti, maka akan bertambah-tambahlah kenikmatan para penghuni syurga yang mendengarnya.

k.       Bercakap-cakap tentang urusan dunia
Dalam sebuah riwayat yang diceritakan oleh Akromah yang bersumber dari Ibnu Abbas dikatakan, bahwa di syurga itu ada pohon yang luasnya naungannya seluas perjalanan (100) tahun orang berkendaraan, maka penghuni-penghuni syurga bercakap-cakap di bawahnya. Adapun yang paling menarik untuk mereka bicarakan adalah tentang urusan-urusan dunia dengan segala macam keadaan-keadaannya.

l.        Allah membaca ayat-ayat Al-Qur’an
Di antara sekian banyak nikmat pendengaran, yang paling hebat dan luar biasa nikmatnya adalah mendengarkan”suara” Allah yang sedang melantunkan ayat-ayat-Nya sendiri (Al-Qur’an).
Dalam sebuah riwayat yang dibawahkan oleh Abu Asy-Syekh yang bersumber dari Shalih bin Hibbah, dari Abdullah bin Buraidah, bahwa penghuni-penghuni syurga itu dua kali sehari masuk menemui Tuhan yang Maha Mulia, kemudian Tuhan membacakan untuk mereka akan Al-Qur’an. Tiap-tiap orang duduk di tempat-tempat duduk yang bertahtakan benda-benda yang berharga seperti emas, mutiara, berlian dan sebagainya. Mereka (para penghuni syurga itu) tidak pernah merasakan ketenangan, kesenangan, kelezatan dan kenikmatan yang melebihi (dari mendengarkan “Suara” Allah itu). Kemudian mereka kembali ketempatnya masing-masing dengan perasaan yang demikian itu, sampai besoknya lagi.

m.    Keadaan kendaraan yang ada di syurga
Menurut keterangan-keterangan yang disampaikan oleh Rasulullah dalam Hadits-haditsnya, bahwa di syurga itu juga terdapat kendaraan yang bisa dipakai kemana saja oleh para penghuni syurga. Dan tentu saja kendaraan yang ada di syurga itu adalah kendaraan yang (super canggih), super cepat dan super moderen yang kecangginggihannya dan kemoderenannya jauh melebihi dari kendaraan yang manpun juga yang ada di dunia.

n.      Pasar yang ada di syurga
Dalam beberapa Hadits diceritakan, bahwa syurga itu terdapat pasar-pasar hari-hari tertentu (hamper sama dengan hari jumat ketika di dunia) para penghuni syurga sama berbondong-bondong pergi mengunjunginya. Di dalam pasar itu mereka akan mendapati barang-barang yang sangat indah dan menarik hati, yang tak pernah dilihat mata, tak pernah di dengar telinga tak pernah terlintas dalam bayangan. Semua barang-barang itu tidak pernah dijual belikan. Akan tetapi tiap orang untuk membawanya pulang sekehendak hatinya.

o.      Saling kunjung mengunjungi
Sebagaimana kehidupan di dunia, di syurga pun penghuni-penghuninya akan merasakan kenikmatan dan kebahagiaan tersendiri apabila di antara mereka terjalin keakraban sehingga untuk lebih menjalin keakraban itu mereka saling mengunjungi satu sama lain.
Di antara percakapan-percakapan mereka jika saling bertemu itu adalah sebagaimana yang terlukis dalam Al-Qur’an Surat Ash-Shooffat ayat 50-60, yang artinya :
“Lalu sebagian mereka menghadap kepada sebagian yang lain sambil bercakap-cakap. Berkatalah salah seorang di antara mereka : Sesungguhnya aku dahulu (di dunia) mempunyai seorang teman. Yang berkata : Apakah kamu sungguh-sungguh termasuk orang-orang yang membenarkan (hari kebangkitan)?. Apakah bila kita mati dan kita telah menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kita benar-benar (akan dibangkitkan) untuk diberi pembalasan?. Berkata pulalah dia : Maukah kamu meninjau (temanku itu)?. Maka ia meninjaunya, lalu dia melihat temannya itu di tengah-tengah neraka yang menyala-nyala. Ia berkata (pula) : Demi Allah,sesungguhnya kamu benar-benar hamper mencelakakan aku. Jikalau tidaklah karena nikmat Tuhanku pastilah aku termasuk orang-orang yang diseret (ke neraka). Maka apakah kita tidak akan mati?. Melainkan hanya kematian yang pertama saja (di dunia), dan kita tidak akan disiksa (di akhirat) ini?. Sesungguhnya ini benar-benar kemenangan yang besar”.
Dalam ayat di atas diterangkan, bagaimana kebahagiaan dan kesyukuran para penghuni syurga karena terlepas dari siksa (neraka) sebagaimana yang dialami oleh teman-temannya yang ingkar dan mendustakan seruan Allah dan Rasul-Nya.
Kemudian di dalam Surat yang lain, yakni Surat At-Thur ayat 21-28, diterangkan, bahwa para orang tua nanti juga dipertemukan dengan anak-anak, cucunya yang semasa masih di dunia di khawatirkan akan masuk neraka. Akan tetapi berkat taufiq, rahmat dan syafaat dari Allah, mereka dapat bertemu kembali di syurga dalam keadaan yang jauh lebih baik dari pada semasa di dunia dahulu.
Dalam kaitannya dalam hal ini Rasulullah S.A.W. pernah bersabdasebagaimana yang diterangkan dalam riwayat Ibnu Abid Dunya yang bersumber dari Anas, yang artinya :
“ Bila penghuni syurga telah masuk syurga, maka antara orang lain, yang bersaudara (bersahabat) timbul kerinduan satu sama lain, maka berjalanlah tempat tidur yang satu mendekati tempat tidur yang lain sehingga mereka berjumpa. Yang seorang berkata kepada yang lain : Tahukah kamu kapankah Allah mengampuni dosa-dosa kita?. Maka menjawablah orang yang ditanya itu, bahwa kita pada hari anu di tempat anu bersama-sama berdo’a minta ampunan kepada Allah, ketika itulah rupanya Allah mengampuni dosa-dosa kita”.
Juga dalam riwayat At-Thobroni yang bersumber dari Abu Umamah, yang artinya :
“Pernah seorang bertanya kepada Rasulullah S.A.W. : apakah penduduk syurga dapat ziarah menziarahi?. Menjawab Rasulullah : orang yang berada di tingkat tinggi dapat menziarahi orang dari tingkat yang rendah, tetapi tidak dapat sebaliknya, kecuali antara orang-orang yang bercita-cita semasa hidupnya semata-mata karena Allah”.

p.      Wanita-wanita syurga dan keadaannya
Tidak ada karunia Allah yang lebih besar sesudah iman dan taqwa dari pada istri yang baik. Sebagaimana di dunia, di syurgapun wanita menjadi daya tarik tersendiri yang menjadi sumber kesenangan bagi kaum pria karena itu Allah lalu menyediakan wanita-wanita yang baik yang lebih segala-galanya bila dibandingkan dengan wanita manapun di dunia ini sebagai pendamping dari kaum laki-laki penghuni syurga.
Adapun wanita-wanita yang ada di syurga itu terdiri dari (2) yaitu wanita-wanita dunia yang masuk syurga dan wanita khusus diciptakan Allah di dalam syurga (bidadari). Kedua macam wanita tersebut sama indahnya, sama cantiknya dan sama menariknya.
Begitu cantiknya wanita-wanita yang ada di syurga (bidadari-bidadari) itu, sehingga dikatakan oleh ‘Atho As Salamy : sekiranya Allah tidak menentukan bahwa penghuni syurga itu tidak akan mati untuk selama-lamanya, maka begitu ia melihat bidadari yang luar biasa cantiknya itu, maka seketika itu juga ia akan mati karena terkejut.
Selain itu juga dikatakan oleh Al-Auzai’ yang bersumber dari Yahya bin Abi Katsi :”Bila seorang bidadari bertasbih, maka seluruhnya kayu-kayuan yang ada di dalam syurga akan turut bertasbih. Dan sesungguhnya masing-masing bidadari menunggu suami mereka masing-masing dipintu-pintu syurga. Jika suaminya datang, mereka berkata : terlalu lama kami menunggu, kami riang tak pernah sedih, lurus tak pernah bengkok, kekal tak pernah mati, dan dengan seindah-indah (semerdu-merdu) suara mereka berkata : Engkau adalah kekasihku, aku adalah kekasihmu, kami tak pernah kenal orang lain selain engkau”.
Dan dalam sebuah Hadits Riwayat Imam Ahmad yang bersumber dari Masudz bin Jabal Rasulillah S.A.W. bersabda, yang arinya :
“Bila seorang istri menyakiti hati suaminya di dunia ini, maka berkatalah bidadari-bidadari yang bakal menjadi istrinya  disyurga : Jangan engkau sakiti dia, kemarahan Allah atasmu, ia di sisimu hanya sementara, kalau ia menceraikan, ia akan kawin dengan kami”.
Dari Hadits di atas dapat diketahui, bahwa sejak sekarang ini para bidadari itu sudah mengetahui siapa laki-laki yang bakal menjadi suaminya di syurga nanti

q.      Persetubuhan di syurga
Sehubungan dengan hal ini Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surat Yasin ayat 55-56, yang artinya :
“Sesungguhnya penghuni syurga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan (mereka). Mereka dan istri-istri mereka berada dalam tempat yang teduh, bertelekan di atas dipan-dipan”.
Dari ayat di atas dapat diketahui, bahwa suami istri di syurga itu juga masih menyempatkan diri untuk bersenang-senang (bercumbu rayu) sebagaimana ketika di dunia dulu. Bahkan cumbu rayu di syurga itu jauh lebih hebat, lebih menggairahkan dan tak pernah ada bosan-bosannya.
Dalam sebuah Hadits riwayat Ibnu Wahhab diceritakan, bahwa Abu Hurairoh pernah bertanya kepada Rasulullah : Ya Rasulullah, apakah kita berjima’ (bersetubuh) di syurga?. Rasulullah menjawab : Ya, demi Tuhan yang jiwaku ada ditangan-Nya, hebat zebat, (jauh lebih semangat dari persetubuhan di dunia), dan bila telah selesai, si istri kembali suci dan perawan. Dalam riwayat lain Rasulullah menjawab : Ya di dalam syurga penghuni syurga akan menyentuh istri mereka. Demi Tuhan yang telah mengutus aku dengan membawa kebenaran, bahkan dengan (zakur) yang tak pernah lemah, (farji) yang tak pernah kendur, dan syahwat (nafsu) yang tak pernah putus.
Selain itu juga disebutkan, bahwa persetubuhan di syurga tidak akan mengeluarkan (air mani), tetapi hanya mengeluarkan (udara) yang hangat sehingga tidak mengakibatkan kehamilan, dan tidak pula menyebabkan kelemahan atau keletihan, pada tubuh.
Meskipun persetubuhan di syurga itu tidak mengakibatkan kehamilan, tetapi apabila ada yang menginginkan anak, maka seketika itu juga ia akan punya anak. Hal ini adalah karena apapun yang diinginioleh para penghuni syurga itu akan terpenuhi. Akan tetapi walaupun demikian, sebagaimana pendapat para imam dan mu’jtahid bahwa di dalam syurga tidak ada kelahiran. Hal ini sebagaimana yang disebut dalam sebuah Hadits Riwayat Abu Said Al-Hudzry berikut ini, yang artinya :
“Bila seorang mukmin menginginkan anak di dalam syurga maka jadilah anak itu di saat ia ingin itu. Tetapi tak ada yang ingin beranak dalam syurga”.

r.        Melihat wajah Allah
Diantara sekian banyak kenikmatan-kenikmatan yang hebat dan luar biasa di syurga, masih ada lagi satu kenikmatan lebih hebat dan lebih luar biasa tak dapat ditandingi atau dikalahkan oleh kenikmatan yang manapun juga, yakni kenikmatan melihat wajah Allah.
Di dalam Al-Qur’an Surat Al-Qiyamah ayat 22-23, yang artinya :
“Wajah-wajah (orang mukmin) pada hari itu berseri-seri kepada Tuhannyalah mereka melihat”.
Demikian tingginya puncak kenikmatan melihat wajah Allah ini, hingga tak dapat lagi diuraikan atau dijelaskan dengan kata-kata, karena akal pikiran pun tak mampu untuk membayangkannya.

12. Ciri-ciri kehidupan di syurga
Di antara cirri-ciri kehidupan di syurga itu adalah sebagaimana yang tersebut dalam Hadits berikut ini :
-          “Hadits Riwayat Muslim yang bersumber dari Abu Said Al-Khudzry dan Abu Huroiroh, yang artinya :
“Telah bersabda Rasulullah S.A.W. : Berseru seorang penyeru(di dalam syurga) bahwa kamu akan selalu sehat tidak akan jatuh sakit untuk selama-lamanya, akan hidup tak akan mati untuk selama-lamanya, akan selalu keadaan muda beliau tidak akan menjadi tua untuk selama-lamanya, akan merasa senang (gembira) tak akan susah atau bosan untuk selama-lamanya,
Jadi para penduduk syurga itu tidak akan pernah mengalami masa tua, mengalami sakit, susah, khuwatir, cemas, bosan dan semacamnya.
-          Hadits Riwayat Ibnu Abid Dunya dari Anas bin Malik, yang artinya :
“ Telah bersabda Rasulullah S.A.W. : Masuk penduduk syurga ke dalam syurga sebesar (setinggi) Nabi Adam, yaitu (60) hasta dengan hasta Raja Ali Hasan Yusuf, dan sebaya dengan Nabi Isa, yaitu umur (33) tahun dan dengan bahasa Muhammad”.
Jadi setiap orang yang masuk syurga itu, baik yang ketika di dunia pendek maupun tinggi, akan mempunyai tinggi badan yang sama, yakni rata-rata (60) hasta (kurang lebih 20 meter) atau sama dengan tingginya Nabi Adam. Kemudian umur mereka sebaya dengan umur Nabi Isa. Kemudian dalam bercakap-cakap mereka menggunakan bahasa Muhammad (terhadap hal ini ada dua penafsiran  pertama maksudnya mereka bercakap-cakap dengan menggunakan bahasa arab, bahasa yang dipakai Nabi Muhammad dalam berkata-kata). Selain itu diterangkan pula, bahwa para penghuni syurga sama sekali tidak akan pernah mengalami datang bulan, kencing, berak, muntah dan sebagainya. Hal ini karena makanan dan minuman yang masuk kedalam perut mereka tidak akan berubah menjadi kotoran, melainkan hanya berupa (peluh) atau (hawa) yang apabila keluar akan menimbulkan bau sangat harum.
Demikianlah sekilas gambaran mengenai keadaan syurga sebagaimana yang diterangkan dalam Al-Qur’an maupun Hadits.

13. Para penghuni syurga bercakap-cakap dengan penghuni neraka
Antara syurga dan neraka terdapat suatu tempat yang disebut dengan (Al-A’rof). Di tempat inilah para penghuni syurga dapat melihat sekaligus bercakap-cakap dengan penghuni neraka.
Adapun percakapan-percakapan mereka itu antara lain sebagaimana yang digambarkan oleh Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-A’rof ayat 44-50, yang artinya :
“Dan penghuni-penghuni syurga berseru kepada penghuni-penghuni neraka (dengan mengatakan) : Sebenarnya kami dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang Tuhan kami menjanjikannyakepada kami. Maka apakah kamu telah memperoleh dengan sebenarnya apa (azab) yang Tuhan kamu menjanjikannya (kepadamu)?. (penduduk neraka) menjawab : benar. Kemudian seorang penyeru (Malaikat) mengumumkan di antara kedua golongan itu : Kutukan Allah ditimpakan kepada orang-orang zalim. (Yaitu) orang-orang yang menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan itu menjadi bengkok, dan mereka kafir kepada kehidupan akhirat. Dan diantara keduanya (penghuni syurga dan penghuni neraka) ada batas, dan di atas A’rof itu ada orang-orang yang mengenal masing-masing dari dua golongan itu dengan tanda-tanda mereka. Dan mereka menyeru penduduk syurga : (salamu ‘alaikum). Mereka belum lagi memasukinya, sedang mereka ingin segera (memasukinya). Dan apabila pandangan mereka dialihkan kearah penghuni neraka, mereka berkata : Ya Tuhan kami, janganlah Engkau tempatkan kami bersama-sama orang yang zalim itu. Dan orang-orang yang di atas A’rof memanggil beberapa orang (pemuka-pemuka orang kafir) yang mereka mengenalnya dengan tanda-tandanya dengan mengatakan : Harta yang kamu kumpulkan dan apa yang selalu kamu sombongkan itu, tidaklah memberi manfaat kepadamu. (orang-orang di atas A’rof bertanya kepada penghuni neraka : itulah orang-orang yang telah kamu bersumpah bahwa mereka tidak akan mendapat (rahmat) Allah?. (Kepada orang mukmin itu dikatakan) :  masuklah kedalam syurga, tidak ada kekhawatiran terhadapmu dan tidak (pula) kamu bersedih hati. Dan penghuni neraka menyeru penghuni syurga : Limpahkanlah kepada kami sedukit air atau makanan yang telah direzekikan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya itu atas orang-orang kafir”.
Disebutkan pula bahwa antara syurga dan neraka itu terdapat dinding (benteng) yang tinggi kokoh yang merupakan tempat orang-orang yang belum mendapatkan kepastian apakah dimasukkan ke dalam syurga ataukah di masukkan ke dalam neraka karena mempunyai timbangan yang seimbang antara kebaikan dan kejahatannya. Menurut beberapa keterangan, akhirnya orang-orang yang berada di tempat ini akan dimasukkan ke dalam syurga.
Selain terjadi percakapan antara penghuni syurga dengan penghuni neraka, terjadi pula percakapan orng-orang mukmin dengan orang-orang munafiq. Percakapan ini terjadi ketika mereka menunggu penghisaban (perhitungan) amal-amal mereka yang akan menentukan apakah dirinya masuk syurga ataukah masuk neraka. Pada saat menunggu ini rupanya sudah merasakan bagaimana kelanjutan nasibnya. Karena itu pada wajah orang-orang mukmin kelihatan berseri-seri dan gembira ria, sedangkan pada wajah orang-orang munafiq kelihatan gelisah, takut, sedih, menyesal dan sebagainya.
Hal yang demikian ini telah dolukiskan oleh Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-Hadid ayat 12-15, yang artinya :
“(Ingatlah) akan hari dimana engkau akan melihat orang-orang beriman laki-laki maupun perempuan diterangi oleh cahaya di depan dan di belakang mereka, (dikatakan kepada mereka) : Kabar gembira bagimu di hari ini, yaitu syurga-syurga yang mengalir dai bawahnya sungai-sungai, kamu akan kekal di dalamnya, itulah kemenangan yang nbesar.
Pada hari ketika orang-orang munafiq laki-laki mapum perempuan berkata kepada orang-orang beriman : Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil bagian dari cahayamu. Dikatakan (kepada mereka) : Kembalilah kamu kebelakng dan carilah sendiri cahaya (untukmu). Lalu diadakan diantara mereka dinding yang mempunyai pintu. Di sebelah dalamnya ada (rahmat) dan di sebelahnya ada (siksa). Orang-orang munafiq itu memanggil mereka (orang-orang mukmin) seraya berkata : Bukankah kami dahulu bersama-sama dengan kamu?. Mereka menjawab : benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu kosong sehingga datanglah ketetapan Allah, dan kamu telah ditipu terhadap Allah oleh (syeitan) yang amat penipu. Maka pada hari ini tidak diterima tebusan dari kamu dan tidak pula dari orang-orang kafir. Tempat kamu ialah neraka. Dialah tempat berlindungmu. Dan dia adalah sejahat-jahat tempat kembali”.

Setelah kita mengetahui gambaran kehidupan di syurga dengan segala macam kemikmatan dan kesenangannya, maka sekarang marilah kita mempalajari siapa-siapa di antara hamba Allah yang berhak untuk masuk ke dalamnya, agar kita semua bisa mencontoh dan memperaktekkan dalam kehidupan sehari-hari bagaimana amalan-amalan para ahli syurga itu.
Adapun mereka-mereka yang berhak untuk masuk syurga itu antara lain sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur’an, di antaranya terdapat pada :
-          Surat Al-Baqarah ayat 25, yang artinya :
       “Dan sampaikanlah kabar gembira kepada mereka yangnberiman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan syurga-syurga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya”.
-          Surat Fush-Shilat ayat 30, yang artinya :
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan : Tuhan kami adalah Allah kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan) : janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih, bergembiralah dengan syurga yangn telah dijanjikan Allah kepadamu”.
-          Surat At-Taubah ayat 20-21, yang artinya :
“Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah, dan itulah orang-orang yang mendapatkan kemenangan. Tuhan mereka menggembirakan mereka dengan memberinya (rahmat) dari pada-Nya, keridhoan dan syurga, mereka memperoleh di dalamnya kesenangan yang kekal”.
-          Surat At-Taubah ayat 111-112, yang artinya :
“Sesungguhnya Allah telah membeli diri orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberinya syurga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah. Lalu mereka membunuh, (itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam (Taurat, Injil dan Al-Qur’an). Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) Allah?. Maka bergembiralah dengan )jual beli) yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar. Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang beribadah, yang memuji (Allah), yang melawat, yang ruku’, yang sujud, yang menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah munkar dan yang memelihara hokum-hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang mukmin itu”.
-          Surat Al-Imran ayat 133-136, yang artinya :
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada syurga yang luasnya seluas (langit dan bumi) yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa. (Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun di waktu sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampunan terhadap dosa-dosa mereka, dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah?. Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan syurga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya. Dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal”.

Demikianlah antara lain Surat dan ayat yang menerangkan tentang siapa-siapa hamba Allah yang berhak masuk ke dalam syurga. Dan dari keterangan-keterangan tersebut dapat diambil kesimpulan, bahwa kalau seseorang itu ingin mendapatkan syurga, maka ia haru beriman, bertaqwa dan ikhlas dalam beribadah. Adapun pengertian di sisi adalah dalam arti berbuat baik kepada Allah dan berbuat baik kepada sesame manusia sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang terdapat dalam Al-Qur’an maupun Hadits-hadits Rasulullah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar