Famazalat mathiyyatu ‘azmihi layaqarru qararuha daa-iman
tisyaaruha an anaakhat bikhadhratil qudsi wabisathil unsi mahallilmafaatihati
walmuwajahatin walmujaalasati walmuhaadatsati walmusyahadati walmuthala’ati
fasharatil khadhratu mu’asyasyu quluubihim ilaihaa ya’wuuna waifiha ya’kunuuna.
Artinya :”Maka
senantiasa semangat seperti kendaraan itu tidak berhenti bahkan tetap berjalan
hingga menghadap ke hadirat Allah (yang Maha Suci) dan di antara ada hamparan
ketentraman, yaitu : tempat keterbukaan berhadap-hadapan (bermuwajadah),
duduk-duduk bersama, berdialog (muhadatsah), saling saksi menyaksikan
(mushahadah), serata muthola’ah. Maha jadilah tempat menghadap dihadapan Allah
itu sebagai sarang hati mereka. Ke sana mereka kembali dan di sana pula mereka
bertempat tinggal”.
Seseorang yang
berbekal sehat lagi zujud, tentu tidak lagi menghiraukan urusan-urusan duniawi
lagi.karena mereka begitu menyaari, bahwa apapun yang berhubungan dengan
keduniaan itu semuanya pasti lenyap tiada berbekas.
Karena itu, yang
menjadi perhatian dan tumpuan harapannya adalah kehidupan akhirat (syurga) yang
di sana semuanya bersifat mutlak, abadi dan kekal selama-lamanya.
Adapun mengenai
keadaan syurga itu secara sekilas telah diterangkan dalam Al-Qur’an dan Hadits.
Di antaranya adalahb dalam hal :
1.
Letak Syurga
Sehubungan dengan
letak syurga ini Allah telah menerangkannya dalam Al-Qur’an Surat
An-Najm ayat 13-15, yang artinya :
“dan sesungguhnya
Muhammad telah melihat jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang
lain. (Yaitu) di Sidrotul Muntaha
itu letaknya ada syurga tempat tinggal”.
Menurut keterangan dari Rasullah, bahwa Sidrotul Muntaha itu
letaknya di langit (diluar angkasa). Jadi dengan demikian dapat disimpulkan,
bahwa syurga itu terletak di langit (di luar angkasa).
Menurut riwayat yang dibawakan oleh Muhammad bin Fudhoil dari dari
Muhammad bin Abdullah dari ‘Athiyah dari Ibnu Abbas dikatakan :”syurga itu di
atas dari langit ketujuh, dan akan ditempatkan Allah di mana saja Dia kehendaki
di hari kiamat, sedang Neraka itu terletak di bumi lapis ketujuh”
2.
Luasnya Syurga
Firman Allah dalam Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 133,
yang artinya:
“Bersegeralah kamu
kepada ampunan Allah dan syurga yang luasnya seluruh langit dan bumi”.
Juga dalam Surat Al-Hadid ayat 21, yang artinya :
“Berlomba-lombalah
kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan syurga yang luasnya seluas
langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allahdan
Rasul-Nya. Itulah karunia Allah yang diberikan-Nya kepada siapa yang
dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar”.
Berdasarkan ayat di
atas dapat diketahui, bahwa luas Syurga itu sama dengan luas langit dan bumi
yang masing-masing (langit dan bumi itu) terdiri dari tujuh lapis.
3.
Tingkat-tingkatan Syurga
Di dalam sebuah
Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim diceritakan bahwa Rasulullah S.A.W. pernah
bersabda, yang artinya :
“syurga itu terdiri
dari (100) tingkat, jarak antara
satu tingkat dengan tingkat berikutnya adalah seperti jarak antara bumi dengan langit”.
Dari Hadits di atas dapat diketahui, bahwa syurga itu terdiri dari
(100) tingkat. Dan dalam hadits lain Rasulullah mengatakan, bahwa diantara (60)
tingkat itu yang paling tinggi tingkatannya adalah syurga firdaus atau disebut
(Arsy Tuhan). Karena itu siapapun yang ada didalamnya akan dapat melihat Allah dua kali dalam sehari, yaitu pada waktu pagi dan sore. Dan melihat
wajah Allah ini adalah merupakan nikmat yang tertinggi di dalam syurga.
4. Pintu-pintu syurga
Dalam hal ini Allah
berfirman dalam Al-Qur’an Surat Az-Zumar ayat 73,
yang artinya :
“Dari orang-orang
yang bertaqwa terhadap Tuhannya dihalau ke dalam syurga dengan
berbondong-bondong sehingga bila mereka sampai ke sana dan dibukakan pintu-pintunya dan berkata
malaikat-malaikat penjaganya kepada mereka : Selamat untukmu, kamu telah suci,
maka masuklah kamu ke dalam syurga serta kekal (di dalamnya)”.
Dan beberapa sabda Rasulullah yang berhubungan dengan hal ini di
antaranya adalah, yang artinya :
- “Di
syurga itu ada (8) pintu, salah satunya bernama Ar-Royyan yang hanya boleh dimasuki oleh
orang-orang yang melakukan ibadah dan puasa saja”.
- “Bagi setiap mukmin di
dalam syurga (disediakan baginya (4 pintu). Satu pintu untuk masuknya sendiri,
satu untuk istrinya, satu untuk tamu-tamunya (malaikat atau teman-temannya),
dan satu pintu menuju ke neraka yang dibukanya untuk melihat nasib orang-orang
yang (berada) dalam neraka untuk menambah rasa nikmat Allah atas dirinya, dan
satu pintu kea rah Darus salam (Arsy) dari mana dia masuk untuk melihat wajah
Tuhannya kapan saja ia kehendaki”.
Kalau di syurga itu terdapat pintu-pintu, maka sudah barang
tentu harus ada kunci-kuncinya. Menurut beberapa
hadits , kunci Syurga itu tidak lain adalah kalimat “(Laa
Ilaaha Illallaah)” atau “(Laa Haula Wala Quwwata Illaa Billah)” dan dalam Hadits
yang lainnya disebutkan, bahwa kunci Syurga itu adalah pedang (maksudnya mati
syahid terkena tusukan pedang).
5. Jalan
menuju syurga
Dalam hal ini Ibnu
Mas’ud pernah mengatakan :
“pada suatu hari
Rasulullah S.A.W. membuat garis lurus di antara pasir lalu berkata-kata :
Inilah jalan Allah jalan yang lurus. Kemudian beliau membuat garis-garis
bersimpang siur ke kanan dan kekiri, ke utara dank e selatan, lalu berkata :
Ini semua adalah jalan-jalan syetan, setiap garis atau jalan itu ada sytan yang
menyuruh kepadanya”.
Berdasarkan
keterangan dari Ibnu Mas’ud di atas para ulama lalu berpendapat, bahwa jalan
menuju syurga itu hanya satu, yakni (sidrotul Mustaqim) yang di dalamnya
terdapat ajara-ajaran (agama Islam) yang harus di taati dan dipatuhi oleh
orang-orang yang ingin mendapatkan syurga. Sedangkan jalan yang selain itu
adalah jalan-jalan syetan yang semuanya itu menuju ke neraka”.
6. Syurga dijual oleh Allah
Firman Allah dalam Al-Qur’an Surat At-Taubah ayat 111, yang artinya :
“Sesungguhnya Allah
membeli diri dan harta orang-orang yang beriman, bahwa untuk mereka itu syurga.
Mereka berperang di jalan Allah, lalu mereka membunuh, sebagai janji yang benar
bagi Allah (yang termaktub) dalam (Taurot, Injil, dan Al-Qur’an).
Siapakah yang lebih menepati janjinya dari pada Allah? Sebab itu bergembiralah
kamu dengan penjualan yang kamu jual itu. Demikian itulah kemenangan yang
besar”.
Dari ayat di atas diketahui, bahwa syurga yang dijual Allah itu
hanya dapat dibeli oleh orang-orang yang beriman dengan alat pembayaran yang
berupa diri, jiwa dan harta benda
yang dikorbankan demi tegaknya (agama
Allah). Selain itu dalam sebuah Hadits Rasulullah mengatakan, bahwa syurga
itu telah dijual Allah dengan (Tauhid).
Jadi siapa yang bertauhid akan mendapatkan syurga (masuk syurga). Sedang yang tidak
bertauhid tidak mungkin akan mendapatkan syuirga.
7. Kamar-kamar yang ada dalam syurga
Menurut riwayat
dari Jabir bin Abdullah dikatakan :
“Telah berkata Rasulullah S.A.W. Maukah engkau kalau aku terangkan
kepadamu tentang kamar-kamar syurga?. Kami (serentak) menjawab : Terangkanlah
ya Rasulullah!. Kemudian berkata Rasulullah S.A.W. Sesungguhnya dalam syurga
itu terdapat kamar-kamar yang terbuat dari permata-permata yang kelihatan
dhohirnya dari batinnya dan batinnya
dari dhohirnya. Di dalamnya penuh dengan kenikmatan dan kelezatan yang
tak pernah dilihat mata dan di dengar telinga. Mendengar itu kami bertanya :
Buat siapakah kamar-kamar itu ya Rasulullah?. Menjawab Rasulullah : Bagi orang
yang menyebarkan salam, menyumbangkan makanan, terus menerus berpuasa dan
bangun tengah malam mengerjakan shalat sedangkan manusia tidur. Kami bertanya :
siapakah yang sanggup mengerjakan yang demikian itu? Menjawab Rasulullah
:Ummatku sanggup mengerjakan yang demikian itu. Perhatikanlah, siapa yang
bertemu dengan temannya dia ucapkan salam, maka berarti ia telah menyebarkan
salam. Siapa yang memberi makan anak istrinya hingga kenyang, maka berarti ia
telah menyumbangkan makanan. Siapa yang berpuasa
di bulan Ramadhan dan tiga hari setiap bulan,maka berarti terus menerus berpuasa.dan siapa yang
mengerjakan shalat Insya’ sebagai shalat terakhir dengan berjama’ah, maka
berarti ia telah mengerjakan shalat malam, sedangkan manusia tidur. Manusia
yang tidur di sini maksudnya adalah orang-orang (Yahudi, Nasrani, dan Majusi)”.
Sedangkan menurut Ibnu Abbas r.a. :Bahwa setiap orang yang masuk
syurga itu mengetahui akan tempat-tempatnya sendiri tanpa ada yang
menunjukkannya, seakan-akan tempat-tempat (rumah dan kamar) itu sudah mereka
kenali sejak lama.
8.
Keharuman baunya syurga
Menurut Hadits
Riwayat At-Thobroni disebutkan, bahwa Rasulullah S.A.W. bersabda, yang artinya
:
“ barangsiapa yang
membunuh salah seorang Zimmi (tidak beragama Islam tetapi tunduk pada
peraturan-peraturan orang Islam) tidak akan dapat membaui (mencium) baunya syurga. Padahal baunya syurga itu sangat harum
yang dapat dibaui dari jarak perjalanan (100)
tahun”.
Sedangkan menurut Hadits-hadits lain yang diriwayatkan oleh
Bukhary, Tirmidzi dan lain-lain diterangkan, bahwa baunya syurga itu sudah
tercium dari jarak (40) tahun, (500) tahun dan (1000) tahun perjalanan.
9.
Semakin lama
semakin Indah
Dalam sebuah
riwayat ikatakan, bahwassetia Allah melihat syurga Allah lalu berfirman Naguslah (baiklah bagi enghuni enghunimu. Dengan firman itu maka syurga semakin lama
semakin bertambah bagus dan indah.
Hal di atas adalah
berlainan sekali engan keadaan dunia, yang semakin lama akan brtambah jelek,
rsak an akhrnya msnah.
1O.Keadaan
umum di syurga
Selain yang sudah diterangkan Allah dalam
Al-Qur’an dan Rasulullah dalam Hadits-haditsnya, kiranya masih banyak hal-hal,
perkara-perkara kenikmatan-kenikmatan, kesenangan-kesenangan, dan
keadaan-keadaan lain yang belum diterangkan dan hanya diketahui setelah berada
di syurga nanti.begitu banyaknya hal-hal yang berhubungan dengan keadaan syurga
itu hingga apabila dituliskan semuanya, tentulah akan habis seluruh air samudra
dipakai sebagai tinta untuk menuliskannya. Dalam sebuah Hadits riwayat Bukhary
dan Muslim yang bersumber dari Abu Huroiroh r.a. dijelaskan, bahwa Rasulullah
S.A.W. pernah bersabda, yang artinya :
“Telah berfirman
Allah ‘Azza Wa Jalla : Aku sediakan bagi hamba-hamba-Ku yang sholeh apa-apa yang tek pernah dilihat mata, tidak pernah
didengar oleh telinga dan tidak pernah terbayang dalam bayangan manusia”.
Dalam Hadits lain juga diterangkan, bahwa seandainya seorang penghuni syurga turun ke dunia ini dengan memakai gelang, maka sinar dari gelangnya itu
akan mengalahkan sinar (mata hari),
sebagaimana sinar mata hari mengalahkan sinar (bulan dan bintang). Juga seandainya wanita syurga turun ke dunia
dengan memakai wangi-wangian, maka akan penuhlah seluruh permukaan bumi dengan bau wanginya itu.
11.
Kesengan-kesenangan di syurga
Sebagaimana yang diterangkan
dalam bab-bab yang terdahulu, bahwa kesengan-kesenagan yang ada di syurga itu
bersifat mutlak, abadi, dan apabila dibandingkan dengan kesenangan-kesenagan di
dunia, maka perbandingannya adalah laksana air samudra disbandingkan hanya
setetes air. Adapun kesenangan-kesenangan yang ada di syurga itu di antaranya
adalah mengenai :
a.
Makanan dan minuman
di syurga
Menurut keterangan
yang ada dalam Al-Qur’an maupun Hadits bahwa para penghuni syurga itu
bebes makan dan minum apa saja yang mereka kehendaki, dan apapun yang mereka
inginkan pasti akan segera tersaji dihadapannya. Dalam hal ini Rasulullah
S.A.W. bersabda sebagaimana yang tersebut dalam Hadits Riwayat Muslim, yang
artinya:
“Ahli syurga makan dan minum, tetapi tidak buang air besar dan
tidak (pula) buang air kecil, tidak keluar ingus, semua yang mereka makan dan
minum menjadi angina yang keluar dengan bau yang wangi”.
Di riwayatkan pula
oleh An-Nasa’I, bahwa telah datang seorang laki-laki ahli kitab kepada
Rasulullah S.A.W. lalu berkata : Ya Abul Qosim (Muhammad), engkau menerangkan
bahwa penghuni syurga itu diberi kekuatan seperti kekuatan (100) kali dalam makan, minum,persetubuhan dan dalam syahwat. Apa
yang ia makan dan minum menjadi hajat tetapi bukan kotoran, yaitu, hajat yang
merupakan (peluh) yang keluar
melelui kulit-kulit mereka, sehingga menjadi kosonglah perut mereka, sedang
peluh yang keluar itu berbau wangi.
b.
Kebun-kebun dan
tanaman-tanaman syurga
Dalam hal ini Allah
berfirman dalam Al-qur’an Surat Al-Baqarah ayat 25, yang artinya :
“Dan berilah kabar gembira pada orang-orang beriman. Dan beramal
sholeh, bahwa sesungguhnya untuk mereka itu syurga yang mengalir air sungai di
bawahnya. Tiap-tiap mereka mendapatkan (rezeki) dari pada buah-buahannya,
mereka berkata : ini seperti rezeki yang serupa-serupa dan untuk mereka dalam
syurga istri-istri yang suci, sedang mereka kekal di dalamnya”.
Menurut beberapa keterangan yang terdapat
dalam Al-Qur’an dan Hadits, bahwa syurga itu dihiasi debun-kebun dan
tanaman-tanaman yang sangat indah. Disebutkan dalam Al-Qur’an, di antara
pohon-pohon atau buah-buahan yang ada di syurga itu adalah (pohon bidara) yang
tidak berdri, pohon pisang yang buahnya bersusun-susun, pohon kurma,
delima, dan buah apa saja yang di inginkan oleh penghuninya. Dan di antara
pohon-pohon dan buah-buahan itu terdapat sungai-sungai yang mengalirkan airnya
yang jernih sehingga menambah keindahannya.
Diceritakan pula,
para penghuni syurga itu sama sekali tidak akan mengalami kesulitan dalam
memetik buah-buahan yang di inginkannya, cukup dengan melambaikan tangannya
saja, maka ranting pohon yang penuh dengan buah-buahan itu akan merendah dengan
sendirinya dihadapan orang yang menginginkannya, sehingga mereka tinggal
memetiknya saja.
Dalam sebuah
riwayat yang bersumber dari Abu Said Al-Hudzry dikatakan :
“ Telah datang
seorang laki-lakikepada Rasulullah S.A.W. lalu bertanya :”Thuba bagi orang yang
melihat engkau dan beriman dengan engkau. Berkata Rasulullah : Thuba
(beruntunglah) bagi orang yang melihat apa saja dan beriman dengan saya,
kemudian beruntung, dan kemudian beruntung lagi bagi siapa yang beriman dengan
saya tetapi tidak melihat akan saya. Lalu laki-laki lain bertanya : Apakah
Thuba itu ya Rasulullah? Berkata Rasulullah : yaitu satu macam pohon di dalam
syurga yang luasnya perjalanan (100) tahun, pakaian yang dipakai orang-orang
didalam syurga dibikin dari pohon itu”.
Juga dalam riwayat
yangbersumber dari Jabir diokatakan :
“Pada suatu hari kami
bersama-sama dengan Rasulullah .SA.W. mengerjakan shalat dzuhur. Tiba-tiba Rasulullah.S.A.W
maju kedepan sehingga kami semua maju pula. Kemudian Rasulullah mencoba
menggapai sesuatu denagn tangan beliau, kemudian mundur kebelakang. Sesudah
selesai mengerjakan shalar berkata Ubay bin Ka’ab : Ya Rasulullah, kami melihat
engkau melakukan sesuatu dalam shalat hari ini, apakah yang engkau lakukan
itu?. Berkata Rasulullah : Dipertontonklan
kepadaku syurga dan segala isinya yang merupakan kembang-kembang dan
keindahan-keindahannya. Aku lalu mencoba
memetik buah anggur untuk saya perlihatkan kepada kamu, tetapi tanganku tak dapat mencapainya.
Sekiranya dapat aku memetiknya, lalu
dimakan oleh seluruh penduduk bumi dan langit, maka buah itu tidak akan
berkurang”.
c.
sungai-sungai yang ada di
syurga
di antara ayat-ayat yang
menerangkan tentang hal ini antara lain terdapat dalam Al-Qur’an Surat
Muhammad ayat 15, yang artinya :
“perempuan syurga yang
dijajnjikan bagi orang-orang yang bertaqwa, di dalamnya ada sungai-sungai dari
air yang tak berubah, dan sungai-sungai dari susu yang tak tak berubah rasanya,
dan sungai-sungai dari madu yang disaring, dan bagi mereka didalamnya ada
bermacam-macam buah-buahan dan ampunan dari Tuhan mereka . apakah itu sama
dengan orang yang masuk neraka yang diberi minum air panas yang mendidih,
sehingga putus-putus usus dan isi perut mereka yang meminumnya?”.
Diterangkan oleh Anas bin
Malik, bahwa Rasulullah S.A.W. melekukan Isra’ Mi’roj, beliau berkata : Ketika
aku berjalan di dalam syurga, tiba-tiba aku sampai pada satu sungai yang
dilingkari oleh bukit-bukit yang terdiri dari permata. Aku bertanya kepada (Jibril):
apakah ini Ya Jibri. Jibril menjawab : itu adalah Al-Kautsar yang disediakan
Allah untukmu. Tiba-tiba Jibril memasukkan tangannya ke dalam sungai itu,
rupanya tanahnya dari wewangian yang paling wangi.
Diriwayatkan pula oleh At-Turmudzi yang bersumber dari Hakim bin Mu’awiyah dari bapaknya :
berkata Rasulullah S.A.W. bahwasanya di dalam syurga itu terdapat laut dari
air, laut dari madu, laut dari susu dalam syurga itu arak (yang tidak memabukkan), dan
dari keempat itulah mengalir sungai-sungai.
Berdasarkan Hadits-hadits di
atas dapat diketahui, bahwa sungai-sungai yang mengalir di syurga itu
bermacam-macam airnya, yakni kesemuanya itu bukan main segar dan lezatnya dan
bebas pula untuk di nikmati oleh para penghuni-penghuninya.
d.
Bercocok tanam di syurga
Adalah nerupakan kesenangan
yang tiada taranya bila seorang petani melihat tanamannya tumbuh subur dan
kemudian berbuah lebat. Begitu juga di syurga nanti kehidupan bercocok tanam
ini menjadi bagian yang sangat menyenangkan bagi para penduduk syurga. Dan
tentu saja segala macam tumbuh-tumbuhan yang di tanam saja akan dapat tumbuh
dengan baik, daun-daunnya subur menghijau, dan buahnya lebat menyenangkan hati.
e.
Pakaian, perhiasan, tempat
tidur dan tempat duduk di syurga. Dalam
hal ini Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Kahfi ayat 31,
yang artinya :
“Mereka itulah (orang-orang)
bagi mereka syurga ‘Aden, mengalir sungai-sungai di bawahnya, dalam syurga itu
mereka dihiasi dengan (gelang emas)
dan mereka memakai pakaian (hijau)
dari (sutra) yang halus dan (sutra) tebal, sedang mereka duduk
sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah, itulah pahala yang sebaik-baiknya dan tempat istirahat yang indah”.
Juga dalam Surat Ar-Rahman ayat 54, yang
artinya :
“Mereka duduk di atas
kasur-kasur yang isinya dari sutra, (dalam ketika sedang duduk-duduk itu)
mereka dapat memetik buah-buahan syurga karena dekatnya”.
Diceritakan pula, jika ketika
di dunia orang laki-laki dilarang memakai sutra dan perhiasan yang terbuat dari
emas, maka di syurga nanti mereka bebas untuk memakainya. Bahkan dikatakan oleh
Rasulullah, bahwa perhiasan yang dipakai oleh laki-laki itu lebih indah dan
lebih bagus dari yang dipakai oleh orang perempuan.
f.
khadam (pelayan-pelayan) di
syurga
menurut berbagai keterangan,
bahwa untuk memenuhi atau menyediakan kebutuhan-kebutuhannya, bagi para
penghuni syurga itu disediakan pelayan-pelayan yang amat setia dan
menyenangkan. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an Surat
Ad-Dahr ayat 19, yang artinya :
“Dan mereka dikelilingi oleh
para pelayan-pelayan muda yang tetap muda. Apabila kamu melihat mereka, kamu
akan mengira mereka mutiara yang bertaburan”.
Adapun yang menjadi
pelayan-pelayan itu, menurut sebagian ulama ada yang mengatakan mereka adalah
anak-anak kaum muslimin yang meninggal ketika masih kecil, belum pernah melakukan
kebaikan atau kejahatan. Tetapi ada pula yang mengatakan, bahwa mereka adalah
anak-anak kecil, baik anaknya orang Islam maupun anaknya orang kafir yang
meninggal ketika masih kecil.
Sehingga belum pernah melakukan
dosa sama sekali. Mereka semuanya di masukkan oleh Allah ke dalam syurga dan
dijadikan pelayan-pelayan. Selain dua pendapat tadi, ada lagi yang mengatakan,
bahwa yang menjadi pelayan-pelayan itu adalah anak-anak yang khusus diciptakan
Allah untuk menjadi pelayan-pelayan di syurga. Jadi mereka sama sekali bukan
anak manusia yang pernah dilahirkan ke dunia. (Wallahu ‘alamu Bish-Showaab).
Namun yang perlu diketahui,
para pelayan yang ada disyurga itu tidaklah sama dengan pelayan-pelayan yang
ada di dunia. Pelayan-pelayan yang ada disyurga, walaupun mereka itu sebagai
pelayan tetapi kedudukannya sama dengan para penghuni syurga yang lain. Mereka
semua sama bergembira dan tidak sekalipun mengeluh dalam melaksanakan
kewajiban-kewajibannya.
g. lagu-lagu dan musik-musik yang mengalun di
syurga
tidak ada suara manusia di
dunia ini yang dapat melebihi kemerduan suara (Nabi Daud). Begitu merdunya suara beliau, sehingga apabila beliau
membaca (kitab suci Mazmur atau berdzikir memuji-muji Allah, maka
gunung-gunung, burung-burung, dan pepohonan akan tertegun dan kemudian turut
mengikuti suara beliau itu).
Hal ini sebagaimana yang
tersebut dalam Al-Qur’an Surat As-Saba’ ayat 10,
yang artinya :
“Dan sesungguhnya telah kami
berikan kepada Nabi Daud karunia dari kami. (Kami berfirman) :” Hai gunung-gunung dan burung-burung
bertasbihlah berulang-ulang bersama (Daud)”.
Dan kami telah melunakan besi untuknya”.
Begitu juga bila Nabi Daud
memperdengarkan suaranya di syurga nanti, maka akan bertambah-tambahlah
kenikmatan para penghuni syurga yang mendengarnya.
k.
Bercakap-cakap tentang urusan
dunia
Dalam sebuah riwayat yang
diceritakan oleh Akromah yang bersumber dari Ibnu Abbas dikatakan, bahwa di
syurga itu ada pohon yang luasnya naungannya seluas perjalanan (100) tahun orang berkendaraan, maka
penghuni-penghuni syurga bercakap-cakap di bawahnya. Adapun yang paling menarik
untuk mereka bicarakan adalah tentang urusan-urusan dunia dengan segala macam
keadaan-keadaannya.
l.
Allah membaca ayat-ayat
Al-Qur’an
Di antara sekian banyak nikmat
pendengaran, yang paling hebat dan luar biasa nikmatnya adalah
mendengarkan”suara” Allah yang sedang melantunkan ayat-ayat-Nya sendiri (Al-Qur’an).
Dalam sebuah riwayat yang
dibawahkan oleh Abu Asy-Syekh yang bersumber dari Shalih bin Hibbah, dari
Abdullah bin Buraidah, bahwa penghuni-penghuni syurga itu dua kali sehari masuk
menemui Tuhan yang Maha Mulia, kemudian Tuhan membacakan untuk mereka akan Al-Qur’an. Tiap-tiap orang duduk di
tempat-tempat duduk yang bertahtakan benda-benda yang berharga seperti emas,
mutiara, berlian dan sebagainya. Mereka (para penghuni syurga itu) tidak pernah
merasakan ketenangan, kesenangan, kelezatan dan kenikmatan yang melebihi (dari
mendengarkan “Suara” Allah itu).
Kemudian mereka kembali ketempatnya masing-masing dengan perasaan yang demikian
itu, sampai besoknya lagi.
m.
Keadaan kendaraan yang ada di
syurga
Menurut keterangan-keterangan
yang disampaikan oleh Rasulullah dalam Hadits-haditsnya, bahwa di syurga itu
juga terdapat kendaraan yang bisa dipakai kemana saja oleh para penghuni
syurga. Dan tentu saja kendaraan yang ada di syurga itu adalah kendaraan yang
(super canggih), super cepat dan super moderen yang kecangginggihannya dan
kemoderenannya jauh melebihi dari kendaraan yang manpun juga yang ada di dunia.
n.
Pasar yang ada di syurga
Dalam beberapa Hadits
diceritakan, bahwa syurga itu terdapat pasar-pasar hari-hari tertentu (hamper
sama dengan hari jumat ketika di dunia) para penghuni syurga sama
berbondong-bondong pergi mengunjunginya. Di dalam pasar itu mereka akan
mendapati barang-barang yang sangat indah dan menarik hati, yang tak pernah
dilihat mata, tak pernah di dengar telinga tak pernah terlintas dalam bayangan.
Semua barang-barang itu tidak pernah dijual belikan. Akan tetapi tiap orang
untuk membawanya pulang sekehendak hatinya.
o.
Saling kunjung mengunjungi
Sebagaimana kehidupan di dunia,
di syurga pun penghuni-penghuninya akan merasakan kenikmatan dan kebahagiaan
tersendiri apabila di antara mereka terjalin keakraban sehingga untuk lebih
menjalin keakraban itu mereka saling mengunjungi satu sama lain.
Di antara percakapan-percakapan
mereka jika saling bertemu itu adalah sebagaimana yang terlukis dalam Al-Qur’an Surat Ash-Shooffat ayat 50-60, yang
artinya :
“Lalu sebagian mereka menghadap
kepada sebagian yang lain sambil bercakap-cakap. Berkatalah salah seorang di
antara mereka : Sesungguhnya aku dahulu (di dunia) mempunyai seorang teman.
Yang berkata : Apakah kamu sungguh-sungguh termasuk orang-orang yang
membenarkan (hari kebangkitan)?. Apakah bila kita mati dan kita telah menjadi
tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kita benar-benar (akan
dibangkitkan) untuk diberi pembalasan?. Berkata pulalah dia : Maukah kamu
meninjau (temanku itu)?. Maka ia meninjaunya, lalu dia melihat temannya itu di
tengah-tengah neraka yang menyala-nyala. Ia berkata (pula) : Demi
Allah,sesungguhnya kamu benar-benar hamper mencelakakan aku. Jikalau tidaklah
karena nikmat Tuhanku pastilah aku termasuk orang-orang yang diseret (ke
neraka). Maka apakah kita tidak akan mati?. Melainkan hanya kematian yang pertama
saja (di dunia), dan kita tidak akan disiksa (di akhirat) ini?. Sesungguhnya
ini benar-benar kemenangan yang besar”.
Dalam ayat di atas diterangkan,
bagaimana kebahagiaan dan kesyukuran para penghuni syurga karena terlepas dari
siksa (neraka) sebagaimana yang dialami oleh teman-temannya yang ingkar dan
mendustakan seruan Allah dan Rasul-Nya.
Kemudian di dalam Surat yang
lain, yakni Surat At-Thur ayat 21-28,
diterangkan, bahwa para orang tua nanti juga dipertemukan dengan anak-anak,
cucunya yang semasa masih di dunia di khawatirkan akan masuk neraka. Akan
tetapi berkat taufiq, rahmat dan syafaat dari Allah, mereka dapat bertemu
kembali di syurga dalam keadaan yang jauh lebih baik dari pada semasa di dunia
dahulu.
Dalam kaitannya dalam hal ini
Rasulullah S.A.W. pernah bersabdasebagaimana yang diterangkan dalam riwayat
Ibnu Abid Dunya yang bersumber dari Anas, yang artinya :
“ Bila penghuni syurga telah
masuk syurga, maka antara orang lain, yang bersaudara (bersahabat) timbul
kerinduan satu sama lain, maka berjalanlah tempat tidur yang satu mendekati
tempat tidur yang lain sehingga mereka berjumpa. Yang seorang berkata kepada
yang lain : Tahukah kamu kapankah Allah mengampuni dosa-dosa kita?. Maka
menjawablah orang yang ditanya itu, bahwa kita pada hari anu di tempat anu
bersama-sama berdo’a minta ampunan kepada Allah, ketika itulah rupanya Allah
mengampuni dosa-dosa kita”.
Juga dalam riwayat At-Thobroni
yang bersumber dari Abu Umamah, yang artinya :
“Pernah seorang bertanya kepada
Rasulullah S.A.W. : apakah penduduk syurga dapat ziarah menziarahi?. Menjawab
Rasulullah : orang yang berada di tingkat tinggi dapat menziarahi orang dari
tingkat yang rendah, tetapi tidak dapat sebaliknya, kecuali antara orang-orang
yang bercita-cita semasa hidupnya semata-mata karena Allah”.
p.
Wanita-wanita syurga dan
keadaannya
Tidak ada karunia Allah yang
lebih besar sesudah iman dan taqwa dari pada istri yang baik. Sebagaimana di
dunia, di syurgapun wanita menjadi daya tarik tersendiri yang menjadi sumber
kesenangan bagi kaum pria karena itu Allah lalu menyediakan wanita-wanita yang
baik yang lebih segala-galanya bila dibandingkan dengan wanita manapun di dunia
ini sebagai pendamping dari kaum laki-laki penghuni syurga.
Adapun wanita-wanita yang ada
di syurga itu terdiri dari (2) yaitu wanita-wanita dunia yang masuk syurga dan
wanita khusus diciptakan Allah di dalam syurga (bidadari). Kedua macam wanita
tersebut sama indahnya, sama cantiknya dan sama menariknya.
Begitu cantiknya wanita-wanita
yang ada di syurga (bidadari-bidadari) itu, sehingga dikatakan oleh ‘Atho As
Salamy : sekiranya Allah tidak menentukan bahwa penghuni syurga itu tidak akan
mati untuk selama-lamanya, maka begitu ia melihat bidadari yang luar biasa
cantiknya itu, maka seketika itu juga ia akan mati karena terkejut.
Selain itu juga dikatakan oleh
Al-Auzai’ yang bersumber dari Yahya bin Abi Katsi :”Bila seorang bidadari
bertasbih, maka seluruhnya kayu-kayuan yang ada di dalam syurga akan turut
bertasbih. Dan sesungguhnya masing-masing bidadari menunggu suami mereka
masing-masing dipintu-pintu syurga. Jika suaminya datang, mereka berkata :
terlalu lama kami menunggu, kami riang tak pernah sedih, lurus tak pernah
bengkok, kekal tak pernah mati, dan dengan seindah-indah (semerdu-merdu) suara
mereka berkata : Engkau adalah kekasihku, aku adalah kekasihmu, kami tak pernah
kenal orang lain selain engkau”.
Dan dalam sebuah Hadits Riwayat
Imam Ahmad yang bersumber dari Masudz bin Jabal Rasulillah S.A.W. bersabda,
yang arinya :
“Bila seorang istri menyakiti
hati suaminya di dunia ini, maka berkatalah bidadari-bidadari yang bakal
menjadi istrinya disyurga : Jangan
engkau sakiti dia, kemarahan Allah atasmu, ia di sisimu hanya sementara, kalau
ia menceraikan, ia akan kawin dengan kami”.
Dari Hadits di atas dapat
diketahui, bahwa sejak sekarang ini para bidadari itu sudah mengetahui siapa
laki-laki yang bakal menjadi suaminya di syurga nanti
q.
Persetubuhan di syurga
Sehubungan dengan hal ini Allah
berfirman dalam Al-Qur’an Surat Yasin ayat 55-56, yang
artinya :
“Sesungguhnya penghuni syurga
pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan (mereka). Mereka dan istri-istri
mereka berada dalam tempat yang teduh, bertelekan di atas dipan-dipan”.
Dari ayat di atas dapat
diketahui, bahwa suami istri di syurga itu juga masih menyempatkan diri untuk
bersenang-senang (bercumbu rayu) sebagaimana ketika di dunia dulu. Bahkan cumbu
rayu di syurga itu jauh lebih hebat, lebih menggairahkan dan tak pernah ada
bosan-bosannya.
Dalam sebuah Hadits riwayat
Ibnu Wahhab diceritakan, bahwa Abu Hurairoh pernah bertanya kepada Rasulullah :
Ya Rasulullah, apakah kita berjima’ (bersetubuh) di syurga?. Rasulullah
menjawab : Ya, demi Tuhan yang jiwaku ada ditangan-Nya, hebat zebat, (jauh
lebih semangat dari persetubuhan di dunia), dan bila telah selesai, si istri kembali
suci dan perawan. Dalam riwayat lain Rasulullah menjawab : Ya di dalam syurga
penghuni syurga akan menyentuh istri mereka. Demi Tuhan yang telah mengutus aku
dengan membawa kebenaran, bahkan dengan (zakur) yang tak pernah lemah, (farji)
yang tak pernah kendur, dan syahwat (nafsu) yang tak pernah putus.
Selain itu juga disebutkan,
bahwa persetubuhan di syurga tidak akan mengeluarkan (air mani), tetapi hanya
mengeluarkan (udara) yang hangat sehingga tidak mengakibatkan kehamilan, dan
tidak pula menyebabkan kelemahan atau keletihan, pada tubuh.
Meskipun persetubuhan di syurga
itu tidak mengakibatkan kehamilan, tetapi apabila ada yang menginginkan anak,
maka seketika itu juga ia akan punya anak. Hal ini adalah karena apapun yang
diinginioleh para penghuni syurga itu akan terpenuhi. Akan tetapi walaupun
demikian, sebagaimana pendapat para imam dan mu’jtahid bahwa di dalam syurga
tidak ada kelahiran. Hal ini sebagaimana yang disebut dalam sebuah Hadits
Riwayat Abu Said Al-Hudzry berikut ini, yang artinya :
“Bila seorang mukmin
menginginkan anak di dalam syurga maka jadilah anak itu di saat ia ingin itu.
Tetapi tak ada yang ingin beranak dalam syurga”.
r.
Melihat wajah Allah
Diantara sekian banyak
kenikmatan-kenikmatan yang hebat dan luar biasa di syurga, masih ada lagi satu
kenikmatan lebih hebat dan lebih luar biasa tak dapat ditandingi atau
dikalahkan oleh kenikmatan yang manapun juga, yakni kenikmatan melihat wajah
Allah.
Di dalam Al-Qur’an Surat
Al-Qiyamah ayat 22-23, yang artinya :
“Wajah-wajah (orang mukmin)
pada hari itu berseri-seri kepada Tuhannyalah mereka melihat”.
Demikian tingginya puncak
kenikmatan melihat wajah Allah ini, hingga tak dapat lagi diuraikan atau
dijelaskan dengan kata-kata, karena akal pikiran pun tak mampu untuk
membayangkannya.
12.
Ciri-ciri kehidupan di syurga
Di antara cirri-ciri kehidupan
di syurga itu adalah sebagaimana yang tersebut dalam Hadits berikut ini :
-
“Hadits
Riwayat Muslim yang bersumber dari Abu Said Al-Khudzry dan Abu Huroiroh, yang
artinya :
“Telah bersabda Rasulullah
S.A.W. : Berseru seorang penyeru(di dalam syurga) bahwa kamu akan selalu sehat
tidak akan jatuh sakit untuk selama-lamanya, akan hidup tak akan mati untuk
selama-lamanya, akan selalu keadaan muda beliau tidak akan menjadi tua untuk
selama-lamanya, akan merasa senang (gembira) tak akan susah atau bosan untuk
selama-lamanya,
Jadi para penduduk syurga itu
tidak akan pernah mengalami masa tua, mengalami sakit, susah, khuwatir, cemas,
bosan dan semacamnya.
-
Hadits
Riwayat Ibnu Abid Dunya dari Anas bin Malik, yang artinya :
“ Telah bersabda Rasulullah
S.A.W. : Masuk penduduk syurga ke dalam syurga sebesar (setinggi) Nabi Adam,
yaitu (60) hasta dengan hasta Raja Ali Hasan Yusuf, dan sebaya dengan Nabi Isa,
yaitu umur (33) tahun dan dengan bahasa Muhammad”.
Jadi setiap orang yang masuk
syurga itu, baik yang ketika di dunia pendek maupun tinggi, akan mempunyai
tinggi badan yang sama, yakni rata-rata (60) hasta (kurang lebih 20 meter) atau
sama dengan tingginya Nabi Adam. Kemudian umur mereka sebaya dengan umur Nabi
Isa. Kemudian dalam bercakap-cakap mereka menggunakan bahasa Muhammad (terhadap
hal ini ada dua penafsiran pertama
maksudnya mereka bercakap-cakap dengan menggunakan bahasa arab, bahasa yang
dipakai Nabi Muhammad dalam berkata-kata). Selain itu diterangkan pula, bahwa
para penghuni syurga sama sekali tidak akan pernah mengalami datang bulan,
kencing, berak, muntah dan sebagainya. Hal ini karena makanan dan minuman yang
masuk kedalam perut mereka tidak akan berubah menjadi kotoran, melainkan hanya
berupa (peluh) atau (hawa) yang apabila keluar akan menimbulkan bau sangat
harum.
Demikianlah sekilas gambaran
mengenai keadaan syurga sebagaimana yang diterangkan dalam Al-Qur’an maupun
Hadits.
13.
Para penghuni syurga bercakap-cakap dengan
penghuni neraka
Antara syurga dan neraka
terdapat suatu tempat yang disebut dengan (Al-A’rof). Di tempat inilah para
penghuni syurga dapat melihat sekaligus bercakap-cakap dengan penghuni neraka.
Adapun percakapan-percakapan
mereka itu antara lain sebagaimana yang digambarkan oleh Allah dalam Al-Qur’an
Surat Al-A’rof ayat 44-50, yang artinya :
“Dan penghuni-penghuni syurga
berseru kepada penghuni-penghuni neraka (dengan mengatakan) : Sebenarnya kami
dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang Tuhan kami menjanjikannyakepada
kami. Maka apakah kamu telah memperoleh dengan sebenarnya apa (azab) yang Tuhan
kamu menjanjikannya (kepadamu)?. (penduduk neraka) menjawab : benar. Kemudian
seorang penyeru (Malaikat) mengumumkan di antara kedua golongan itu : Kutukan
Allah ditimpakan kepada orang-orang zalim. (Yaitu) orang-orang yang
menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan itu
menjadi bengkok, dan mereka kafir kepada kehidupan akhirat. Dan diantara
keduanya (penghuni syurga dan penghuni neraka) ada batas, dan di atas A’rof itu
ada orang-orang yang mengenal masing-masing dari dua golongan itu dengan
tanda-tanda mereka. Dan mereka menyeru penduduk syurga : (salamu ‘alaikum).
Mereka belum lagi memasukinya, sedang mereka ingin segera (memasukinya). Dan
apabila pandangan mereka dialihkan kearah penghuni neraka, mereka berkata : Ya
Tuhan kami, janganlah Engkau tempatkan kami bersama-sama orang yang zalim itu.
Dan orang-orang yang di atas A’rof memanggil beberapa orang (pemuka-pemuka
orang kafir) yang mereka mengenalnya dengan tanda-tandanya dengan mengatakan :
Harta yang kamu kumpulkan dan apa yang selalu kamu sombongkan itu, tidaklah
memberi manfaat kepadamu. (orang-orang di atas A’rof bertanya kepada penghuni
neraka : itulah orang-orang yang telah kamu bersumpah bahwa mereka tidak akan
mendapat (rahmat) Allah?. (Kepada orang mukmin itu dikatakan) : masuklah kedalam syurga, tidak ada
kekhawatiran terhadapmu dan tidak (pula) kamu bersedih hati. Dan penghuni
neraka menyeru penghuni syurga : Limpahkanlah kepada kami sedukit air atau
makanan yang telah direzekikan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah telah
mengharamkan keduanya itu atas orang-orang kafir”.
Disebutkan pula bahwa antara
syurga dan neraka itu terdapat dinding (benteng) yang tinggi kokoh yang
merupakan tempat orang-orang yang belum mendapatkan kepastian apakah dimasukkan
ke dalam syurga ataukah di masukkan ke dalam neraka karena mempunyai timbangan
yang seimbang antara kebaikan dan kejahatannya. Menurut beberapa keterangan,
akhirnya orang-orang yang berada di tempat ini akan dimasukkan ke dalam syurga.
Selain terjadi percakapan
antara penghuni syurga dengan penghuni neraka, terjadi pula percakapan
orng-orang mukmin dengan orang-orang munafiq. Percakapan ini terjadi ketika
mereka menunggu penghisaban (perhitungan) amal-amal mereka yang akan menentukan
apakah dirinya masuk syurga ataukah masuk neraka. Pada saat menunggu ini
rupanya sudah merasakan bagaimana kelanjutan nasibnya. Karena itu pada wajah
orang-orang mukmin kelihatan berseri-seri dan gembira ria, sedangkan pada wajah
orang-orang munafiq kelihatan gelisah, takut, sedih, menyesal dan sebagainya.
Hal yang demikian ini telah
dolukiskan oleh Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-Hadid ayat 12-15,
yang artinya :
“(Ingatlah) akan hari dimana
engkau akan melihat orang-orang beriman laki-laki maupun perempuan diterangi
oleh cahaya di depan dan di belakang mereka, (dikatakan kepada mereka) : Kabar
gembira bagimu di hari ini, yaitu syurga-syurga yang mengalir dai bawahnya
sungai-sungai, kamu akan kekal di dalamnya, itulah kemenangan yang nbesar.
Pada hari ketika orang-orang
munafiq laki-laki mapum perempuan berkata kepada orang-orang beriman :
Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil bagian dari cahayamu. Dikatakan
(kepada mereka) : Kembalilah kamu kebelakng dan carilah sendiri cahaya
(untukmu). Lalu diadakan diantara mereka dinding yang mempunyai pintu. Di
sebelah dalamnya ada (rahmat) dan di sebelahnya ada (siksa). Orang-orang
munafiq itu memanggil mereka (orang-orang mukmin) seraya berkata : Bukankah
kami dahulu bersama-sama dengan kamu?. Mereka menjawab : benar, tetapi kamu
mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu kosong sehingga datanglah ketetapan
Allah, dan kamu telah ditipu terhadap Allah oleh (syeitan) yang amat penipu.
Maka pada hari ini tidak diterima tebusan dari kamu dan tidak pula dari
orang-orang kafir. Tempat kamu ialah neraka. Dialah tempat berlindungmu. Dan
dia adalah sejahat-jahat tempat kembali”.
Setelah kita mengetahui
gambaran kehidupan di syurga dengan segala macam kemikmatan dan kesenangannya, maka
sekarang marilah kita mempalajari siapa-siapa di antara hamba Allah yang berhak
untuk masuk ke dalamnya, agar kita semua bisa mencontoh dan memperaktekkan
dalam kehidupan sehari-hari bagaimana amalan-amalan para ahli syurga itu.
Adapun mereka-mereka yang
berhak untuk masuk syurga itu antara lain sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur’an, di antaranya terdapat pada :
-
Surat Al-Baqarah ayat 25, yang artinya :
“Dan sampaikanlah kabar gembira kepada
mereka yangnberiman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan
syurga-syurga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya”.
-
Surat Fush-Shilat ayat 30, yang artinya :
“Sesungguhnya orang-orang yang
mengatakan : Tuhan kami adalah Allah kemudian mereka meneguhkan pendirian
mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan) : janganlah
kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih, bergembiralah dengan syurga
yangn telah dijanjikan Allah kepadamu”.
-
Surat At-Taubah ayat 20-21, yang artinya :
“Orang-orang yang beriman dan
berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka,
adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah, dan itulah orang-orang yang
mendapatkan kemenangan. Tuhan mereka menggembirakan mereka dengan memberinya
(rahmat) dari pada-Nya, keridhoan dan syurga, mereka memperoleh di dalamnya
kesenangan yang kekal”.
-
Surat At-Taubah ayat 111-112, yang artinya :
“Sesungguhnya Allah telah
membeli diri orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberinya syurga
untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah. Lalu mereka membunuh, (itu
telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam (Taurat, Injil dan
Al-Qur’an). Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) Allah?. Maka
bergembiralah dengan )jual beli) yang telah kamu lakukan itu, dan itulah
kemenangan yang besar. Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang
beribadah, yang memuji (Allah), yang melawat, yang ruku’, yang sujud, yang
menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah munkar dan yang memelihara hokum-hukum
Allah. Dan gembirakanlah orang-orang mukmin itu”.
-
Surat
Al-Imran ayat 133-136, yang artinya :
“Dan bersegeralah kamu kepada
ampunan dari Tuhanmu dan kepada syurga yang luasnya seluas (langit dan bumi)
yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa. (Yaitu) orang-orang yang
menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun di waktu sempit, dan
orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah
menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan (juga) orang-orang yang
apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat
akan Allah, lalu memohon ampunan terhadap dosa-dosa mereka, dan siapa lagi yang
dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah?. Dan mereka tidak meneruskan
perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah
ampunan dari Tuhan mereka dan syurga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai,
sedang mereka kekal di dalamnya. Dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang
beramal”.
Demikianlah antara lain Surat dan ayat yang
menerangkan tentang siapa-siapa hamba Allah yang berhak masuk ke dalam syurga.
Dan dari keterangan-keterangan tersebut dapat diambil kesimpulan, bahwa kalau
seseorang itu ingin mendapatkan syurga, maka ia haru beriman, bertaqwa dan
ikhlas dalam beribadah. Adapun pengertian di sisi adalah dalam arti berbuat baik
kepada Allah dan berbuat baik kepada sesame manusia sesuai dengan
petunjuk-petunjuk yang terdapat dalam Al-Qur’an
maupun Hadits-hadits Rasulullah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar